Shalat Khusuk dengan Pemahaman Makna Do'a Iftitah

Shalat Khusuk dengan Pemahaman Makna Do'a Iftitah - Secara bahasa kata iftitah bermakna pembukaan, serumpun dengan kata miftah yang secara bahasa bermakna alat pembuka atau kunci. Maka, do’a iftitah bisa dimaksudkan dengan do’a kunci yang berfungsi sebagai alat pembuka dalam setiap shalat. Karena itu kandungan isinya semacam laporan akan kehadiran diri memenuhi panggilan Allah swt. 

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمآوَاتِ وَالأَرْضَ 

Kuhadapkan mukaku kepada Dzat yang menjadikan langit dan bumi. 

Yang dimaksud dengan ‘muka’ bukanlah muka dzahir yang sama arti dengan wajah yang secara fisik menghadap ke arah kiblat . Tetapi muka bathin yang menghadap ke Allah swt. Karena pada hakikatnya yang memiliki kemampuan melihat Allah dan mengenalnya bukanlah mata dzahir, tetapi mata bathin. Setelah melapor atas kehadirannya (sebagaimana tertuang dalam do’a di atas), orang yang shalat kemudian melakukan pengakuan akan kelemahan dan kepasrahan yang berbunyi: 

حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ 

…dengan condong dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang musyrik. 
Dalam bagian pertama doa iftitah ini terlihat sekali proses pengakuan seorang hamba akan kebesaran-Nya, yang secara otomatis memposisikan diri lebih kecil dari-Nya. Barang siapa terbersit dalam hatinya akan adanya kekuasaan yang lebih besar dari Allah swt. sungguh orang itu telah terjerumus dalam kemusyrikan. Begitu pula, jika terbersit kesombongan dalam hati akan ke-Aku’annya, sungguh orang itu telah terjerumus dalam syirik kecil. Jika demikian keadaannya, maka hendaklah orang itu menata hati terlebih dahulu sebelum mengucapkan do’a iftitah. 

Setelah melaporkan kehadiran dan pangakuan dirinya, barulah seseorang berikrar akan posisi berbagai laku ibadahnya sebagaimana terucap dalam lanjutan do’a iftitah 

، إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ 

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya milik Allah Rabbil Alamin, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintah, dan aku termasuk orang muslim. 

Inilah bentuk kepasrahan total seseorang, tidak ada kemampuan dan kepemilikan dalam dirinya. Jangankan hidup dan mati, ibadah dan segala amal yang dikerjakannya-pun semua dikembalikan kepada Allah Yang Maha Kuasa. 

Pengakuan akan kepasrahan total dari seorang hamba kepada Allah swt merupakan adalah kandungan inti dalam do’a iftitah, karena itulah do’a iftitah juga dapat dimaknai sebagai do’a pembuka, tidak hanya pembuka shalat tetapi juga pembuka pintu langit. Karena do’a ini sekonyong-konyong membukakan pintu komunikasi antara hamba dan Tuhannya. ( nu.or.id )
  • Inilah UMP Kabupaten / Kota Tahun 2015
    Inilah UMP Kabupaten / Kota Tahun 2015 - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyatakan seluruh provinsi di Indonesia telah menetapkan upah minimum provinsi atau UMP dan upah…
  • Tanda kiamat ketika orang buruk dimuliakan, orang baik dihinakan
    Merenungi hadits Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam: إِنَّكُمْ أَصْبَحْتُمْ فِي زَمَانٍ كَثِيْرٍ فُقَهَاؤُهُ، قَلِيْلٍ خُطَبَاؤُهُ، قَلِيْلٍ سُؤَّالُهُ، كَثِيْرٍ مُعْطُوهُ، الْعَمَلُ فِيْهِ…
  • Ternyata Bentuk Soal Ujian Nasional 2015 Masih Sama Dengan Tahun Sebelumnya
    Dari Berbagai siaran media menyatakan Tahun 2015 Soal UN tak ada lagi pilihan Ganda, hal tersebut kiranya tak benar seperti berita yang kami lansir dari web resmi kemdikbud. dikatakan kejelasan…
  • Inilah Aturan Jalan Berbayar Di DKI Jakarta
    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan aturan baru untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Aturan itu ialah kebijakan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).Aturan baru tersebut…
  • Beginilah Tata Cara Sholat Hajat Agar Keinginan Terkabul
    Beginilah Tata Cara Sholat Hajat Agar Keinginan Terkabul - Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat / keperluan, baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi. Agar…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar